Beranda Pers - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak), Henny Suharyati membuat Taman FISIB, sebuah ruang hijau yang terletak di depan gedung FISIB Unpak, Bogor, pada Kamis, 31 Oktober 2024. Taman ini bukan hanya sebagai tempat untuk bersantai, tetapi juga berfungsi sebagai area pendidikan lingkungan yang kaya akan flora dan tempat berkumpul yang inspiratif bagi mahasiswa.
Terdapat dua area baru di FISIB, yaitu Taman FISIB dan Teras FISIB. Taman FISIB memiliki luas 200 meter persegi, sedangkan Teras FISIB seluas 43 meter persegi. Posisi taman dan teras ini bersebelahan, hanya terpisah oleh sepetak jalan di tengahnya. Teras ini beralaskan karpet dari rumput sintetis jenis Swiss premium. Ruang tersebut difungsikan untuk diskusi dan istirahat bagi mahasiswa.
Pembuatan Taman FISIB bertujuan untuk menciptakan ruang hijau yang fungsional dan bermanfaat bagi seluruh civitas academica. Pembuatan taman ini didasari karena adanya kritikan dari Biro Administrasi Umum (BAUM) Unpak. Karena hal itulah FISIB membangun taman tersebut, ini disampaikan oleh Henny Suharyati.
“Dibuatnya itu untuk keindahan dan kerapihan karena FISIB sering dikritik dan ditegur oleh BAUM. Seperti alat-alat bekas pameran yang diletakkan di bawah tangga secara berantakan, nah itu dirapihkan. Itu jadi ada ruang publik yang sengaja dibuat untuk kepentingan mahasiswa agar bisa terakomodasi. Kemudian, di taman juga bisa foto-foto atau melakukan kegiatan lainnya,” ucap Henny Suharyati.
Taman ini ternyata tidak hanya sekadar penghijauan kampus, melainkan bagian dari program strategis universitas dalam rangka meningkatkan standar akreditasi, “Taman itu sebetulnya juga merupakan salah satu program universitas. Kemarin itu kan dalam menghadapi akreditasi terus di beberapa sudut sudah ada taman tuh di depan, di fakultas ekonomi, dan kami juga diminta oleh rektorat untuk membuat green campus, salah satunya untuk kerapihan dan untuk menghadapi asesor," ucap Wadek II FISIB, Sasongko Soeharto Putro.
Usaha ini berhasil mendapat pujian dari asesor (penilai) yang menilai taman ini sebagai taman paling cantik. Perbaikan taman tidak hanya dilakukan di bagian depan, tetapi juga di belakang, dengan penambahan rumput baru untuk menunjang persiapan akreditasi. Tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang melibatkan Universitas Jember, Univeritas Sebelas Maret, dan Universitas Brawijaya memberikan penilaian langsung yang diharapkan dapat membantu universitas meraih status akreditasi unggul.
Proses penataan dan pembuatan taman memakan waktu dua minggu. Pengajuan resmi dari fakultas kepada universitas dimulai pada bulan September dan selesai bulan Oktober. Reporter sudah menanyakan terkait kapan tanggal pembuatan dan selesai tetapi tidak mendapatkan jawaban pasti.
Mahasiswa FISIB memberikan tanggapan positif mengenai pembuatan taman tersebut, salah satunya adalah Muhammad Gentra, dia menyampaikan, “Bagus sih, lebih tertata dan lebih enak dilihat dibandingkan sebelumnya, terlihat banget perubahannya.”
Di sisi lain, Ahmad Zainal Ridlo, juga Mahasiswa FISIB, justru mengungkapkan keprihatinannya, “Masih banyak sampah yang berserakan, dan tempat sampahnya juga sedikit. Ditambah juga jauh dari tempat anak-anak FISIB nongkrong diperbanyak lagi tempat sampahnya, dan juga diletakkan di tempat-tempat keramaian, anak-anak sebenarnya tidak malas untuk buang sampah ke tempat sampah, tapi disebabkan jauh dan juga sedikit tempat sampahnya, jadi pada malas buat buang sampah.”
Hadirnya taman ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi lingkungan universitas, “Kami ingin menciptakan bahwa kita orang budaya suka hal keindahan sehingga tanaman ini bisa membuat rasa nyaman, rasa asri dan bisa kita jaga bersama,” kata Henny Suharyati.
Penulis: Muhammad Rizky/Peliput: Siti Saroh, Muhammad Rizky
Editor: Tria Ananda
0 Komentar