Beranda Pers - Kuliah umum dengan tema “Kesetaraan Gender: Tantangan, Peluang, dan Risiko bagi Perempuan” sukses digelar di Aula Mashudi, lantai 3, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak) pada 18 November 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Pusat Unggulan Gender, Perempuan, dan Anak, berlangsung dari pukul 08.00-12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Acara ini diawali dengan sambutan pembuka oleh Dr. Henny Suharyati, M.Si., selaku Dekan FISIB Unpak serta menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Prof. Alimatul Qibtiyah, M.A., Ph.D., selaku Komisioner Komisi Nasional Antikekerasan (Komnas) Perempuan, dan Andri Fernanda, M.A., dari Universitas Bangka Belitung, serta dihadiri oleh kurang lebih 400 mahasiswa Unpak dari berbagai program studi (prodi). Kuliah umum ini membahas berbagai perspektif terkait isu kesetaraan gender yang semakin relevan dalam masyarakat saat ini.
Setiap tahun, Pusat Unggulan Gender, Perempuan, dan Anak mengadakan kuliah umum bagi mahasiswa baru dengan tema yang bervariasi. Tahun ini, dengan tema “Kesetaraan Gender: Tantangan, Peluang, dan Risiko bagi Perempuan” dipilih untuk menegaskan bahwa posisi laki-laki dan perempuan pada dasarnya memiliki peran yang setara. Kuliah umum ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan perspektif gender di kalangan mahasiswa. Dengan tema tersebut, diharapkan mahasiswa dapat merombak pola pikir mereka, tidak hanya melihat isu-isu sosial dari sudut pandang patriarki (perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial tertentu) tetapi juga dari sudut pandang kesetaraan gender.
Dr. Firdanianty Pramono, M.Pd., selaku ketua pelaksana berharap bahwa kuliah umum ini dapat membuka paradigma seluruh mahasiswa seperti yang dikatakannya, “Saya berharap kuliah umum hari ini dapat membuka paradigma seluruh mahasiswa, yang laki-laki bisa berubah supaya melihat perempuan itu bukan sebagai objek, tapi sebegai mitra, sebagai teman, dan menempatkan perempuan selevel dengan dia. Untuk perempuan supaya mereka bisa lebih meningkatkan kepercayaan dirinya bisa memperjuangkan cita-citanya sehingga kesetaraan gender akan tercapai.”
Salah satu mahasiswa semester satu Prodi Ilmu Komunikasi, Syahla Adellia Sari, berpendapat bahwa kuliah umum ini sangat menarik karena memberikan pemahaman tentang kesetaraan gender serta cara-cara menanggulangi pelecehan seksual. Mengenai kesannya terhadap acara ini, Syahla mengungkapkan, "Kuliah umum ini sangat membuat aku berpikir lebih terbuka. Materinya keren banget, dan aku berharap kuliah umum ini bisa membuat kita semua lebih terbuka.”
Penulis/Peliput: Siti Saroh, Virghita Pragiwaka Gutama
Editor: Dean Alfrid Fiddinan Islam
0 Komentar