Persiapan Tahap Akhir Dari Peresmian Jembatan Jl. Otto Iskandar

Sumber: Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers

Beranda Pers –Sejak tanggal 01 Mei 2023, Pemeritah Kota Bogor memutuskan untuk menutup Jembatan di jalan Otto Iskandardinata, atau biasa dikenal sebagai Jembatan Otista. Jembatan yang terletak di Baranangsiang, Kota Bogor itu ditutup karena adanya revitalisasi jembatan yang dinilai menjadi titik kemacetan di Kota Bogor.

Terhitung sudah 8 bulan pengerjaan Jembatan Otista dan akan diresmikan pada hari Minggu, 17 Desember 2023 dengan penguntingan pita oleh Pemerintah Kota Bogor. Sebelum diresmikan, telah dilakukan uji beban jembatan pada Kamis, 14 Desember 2023 dengan menggunakan 9 drum truk yang masing-masing seberat 20 ton. Melalui uji beban tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur atau fondasi jembatan telah memenuhi standar sehingga aman untuk dilintasi.

Pada hari ini 15 Desember 2023 pukul 09.30 WIB, Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, S.E., M.T., dan Wali Kota Bogor, Dr. H. Bima Arya Sugiarto beserta jajarannya, mengunjungi Jembatan Otista untuk melakukan pemeriksaan terakhir pada tepian jembatan tersebut. Dalam sesi wawancara dengan reporter Beranda Pers, mengatakan bahwa jembatan ini paling ditunggu karena sangat strategis dan dinilai menentukan rezeki warga sekitar. Harapan dari Bima Arya atas dibuka kembalinya jembatan ini, dapat menjadi objek wisata bagi warga yang mengunjungi wilayah bogor.

“Berterimakasih kepada Pak Bay selaku Gubernur Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi yang telah mengucurkan bantuan yang sangat ditunggu-tunggu, dan mudah-mudahan Pak Gubernur dan Pak Presiden berkenan hadir meresmian dalam waktu dekat,” pungkas Bima Arya.

Tidak dapat dipungkiri, revitalisasi jembatan ini memiliki dampak ekonomi yang dirasakan pengusaha di tepi Jembatan Otista. Hal tersebut karena menurunnya omset penjualan secara signifikan. Namun, salah satu warga mengaku mendapat pelanggan lain, dari para pekerja pembangunan jembatan tersebut. Berita dibuka kembalinya jembatan ini, disambut baik oleh warga sekitar. Seperti Ibu Iis, penjual nasi uduk sekaligus warga daerah tepi Jembatan Otista yang sudah berjualan sejak 2008, ia mengatakan, “Alhamdulillah cepet beres, mudah mudahan kedepannya usaha saya maju yang lainnya juga maju dan lalu lintas lancar.”

Sampai saat ini, masih banyak puing yang berserakan serta terdapat alat berat dan pengecatan tepi jalan. Tetapi, aktivitas masyarakat mulai terlihat. Dimulai dari pejalan kaki yang melakukan olahraga, dan pesepeda yang melewati tepi Jembatan Otista. “Semoga warga-warga bisa jaga kebersihan, soalnya kita lihat juga masih banyak sampah, jalannya udah bagus tapi percuma kalo gabisa jaga kebersihan,” harapan Rara dan Mita, selaku pejalan kaki.

 

Reporter:

- Muhammad Farhan

- Regita Indah Desiyanti

- Fajar Fadhlurrahman

- Selina Damayanti

Editor:
Rofita Cahya Ramadhani

Posting Komentar

0 Komentar