Perhitungan Sementara, dengan total 4% Mahasiswa yang Menggunakan Hak Suaranya dalam Memilih Presma dan Wakilnya

Sumber: Dokumentasi Reporter Beranda Pers

Beranda Pers – Agustus 2023, Pemilihan Raya (Pemira) Universitas Pakuan Bogor (Unpak) telah sampai pada episode terakhir dalam pelaksanaannya. Setelah melewati agenda demi agenda yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Raya (Koper), akhirnya pada Senin, 7 Agustus 2023 sekitar pukul 19.00 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), telah didapati data hasil sementara dengan kemenangan Pasangan Calon (Paslon) dengan nomor urut satu, yaitu Gito Pamungkas sebagai Presiden Mahasiswa dan Yusuf Maulana Syaban sebagai Wakil Presiden Mahasiswa. Paslon ini mengantongi perolehan sebanyak 287 suara secara keseluruhan. Sementara itu, untuk Paslon nomor dua, yaitu Brian L. Yosafat Samosir dan Muhamad Dindin Surya mendapat 271 suara. Jika dibandingkan, Paslon 2 hanya terpaut 16 suara dalam perolehannya dengan Paslon 1.

Mengacu pada penuturan Agil Arjuna, selaku Ketua Pelaksana (Ketuplak) Koper, mereka membuka wadah berupa web untuk pencoblosan ini. Web tersebut dapat diakses dengan menggunakan kanal internet dan terhubung dengan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMAK) mahasiswa Unpak. Melihat perolehan suara yang masuk kedalam hasil quick count yang disediakan sebagai media kalkulasi suara dalam wadah pencoblosan berupa web yang disediakan oleh Koper, jumlah suara mahasiswa Unpak yang menggunakan haknya hanya berjumlah 558 suara. Angka tersebut sangatlah timpang dengan jumlah mahasiswa yang berada di Unpak. Mengingat jumlah mahasiswa yang dapat mengakses web ini berjumlah kurang lebih 14.062 mahasiswa.

“Tercatat DPT atau Data Pemilihan Tetap, mahasiswa yang aktif dari SIMAK-nya ada 14.062, tapi kalo kita sendiri memperkirakan 500-1000 suara yang masuk.” Ujar Agil Arjuna, selaku Ketua Pelaksana Komisi Pemilihan Raya

Berarti ada sekitar 95% lebih mahasiswa Unpak yang tidak menggunakan hak suaranya pada Pemilihan Raya di tahun ini. Tentunya, banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa Universitas Pakuan enggan menggunakan hak suaranya. Tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa Unpak memang kurang perhatian terhadap pemilihan ini, mereka apatis mengenai dunia politik kampus sekelas Pemira untuk memilih siapa Presma mereka kelak.

“Belum mengetahui fakta dan apa yang calon-calon ini sudah dilakukan di kampus dan sebenarnya saya kurang tertarik dengan hal ini.” Ucap salah satu mahasiswa Unpak.

Selain itu, kurangnya info tentang Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma) pun bisa menjadi penyebab mahasiswa tidak menggunakan hak suaranya.

“Tau adanya Pemilihan Raya dari komti grup kelas, tetapi untuk info tentang Calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa masih kurang.” Ujar Yunita Aulia, selaku mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpak.

Mengenai sosialisasi Pemira ini menjadi peranan penting bagi para mahasiswa untuk mengetahui siapa Capresma beserta wakilnya. Nyatanya, masih ada mahasiswa yang bahkan masih belum mengetahui siapa Capresma dan Cawapresma mereka siapa. Selain itu, ada juga beberapa keluhan dari mahasiswa mengenai Pemira yang dilaksanakan ketika kalender akademik sedang libur. Sehingga membuat pencoblosan dilakukan melalui media online atau dalam jaringan (daring).

“Cukup ribet ya melalui online, karena ada aturan-aturannya gitu, harus foto dengan KTP sama verifikasi itu kadang nggak bisa, dan kalau blur pun harus berulang kali take.” Ucap Muhammad Fail Muslim, selaku mahasiswa Unpak.

Sementara itu, mulai timbul beberapa pertanyaan mengenai mengapa Pemira Tahun ini dilakukan disaat libur. Oleh karena itu, Agil menjawab ketika ditanya kenapa pencoblosan diadakan saat libur. Berikut adalah jawabannya,

“Kalau misalkan melihat tarik ulur lagi dari pembentukan panitia Pemilihan Raya ini sendiri, kita dibentuk di bulan Juni sehingga timeline yang kita buat itu masuknya pada saat kalender akademik libur, kemudian kalau misalkan diundur kembali, nanti untuk urgensi Pendidikan Pendukung Bela Negara (PPBN) siapa yang akan mengurusi, jadinya dari pihak Direktorat Kemahasiswaaan (DIRMAWA) dan Rektorat sendiri pun meminta agar pemilihan Presma ini disegerakan dan untuk bisa memaksimalkan di PPBN.” Imbuhnya.

Menurut pendapat mahasiswa lain, pemilihan secara langsung lebih efektif karena tidak terlalu lama menunggu waktu verifikasi. Mengingat adanya pencoblosan di tahun ini diadakan saat libur panjang

“Kurang efektif kalau pencoblosan diadakannya saat ini, dikarenakan masih libur kuliah ditambah pencoblosan harus memakai Kartu Tanda Penduduk.” Tutur R, salah satu mahasiswa Universitas Pakuan.

Pencoblosan ini dibuka pada Senin, 7 Agustus 2023 dengan rentang waktu dari 09.00-18.00 WIB. Menelisik jawaban dari Ketuplak Koper, pencoblosan pada Senin ini untuk menentukan siapa Paslon terpilih untuk sementara dalam kurun 1x24 jam. Hal tersebut dilakukan untuk menunggu akankah ada gugatan atau indikasi kecurangan dari Paslon terpilih. Selain itu, pencoblosan pada Senin ini, jika tidak mengalami kendala apapun, akan menjadi pencoblosan pertama dan terakhir untuk memilih siapa yang akan menjadi Presma juga Wapresma Universitas Pakuan. Hal tersebut dapat dipastikan karena setelah ini, sudah tidak akan ada pencoblosan ulang atau pencoblosan gelombang selanjutnya.

“Kalau untuk saat ini perlu ada banyaknya evaluasi karena menurut kami pun ini masih jauh, bukan hanya kami saja sebagai Pelaksana yang punya tanggung jawab untuk bisa menggiring massa agar mahasiswa ini menggunakan hak suaranya. Tetapi semua, baik Kelembagaan ataupun Paslon dan mungkin kesadaran sendiri dari mahasiswanya sendiri, apakah dia mempunyai kepedulian terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa (BEM KBM) itu sendiri, kemudian status Presma nanti ini akan dipegang oleh siapa, seperti itu.” Tambah Agil.

Agil pun mempunyai harapan untuk kedepannya terhadap penggunaan hak suara,

“Lebih peduli terhadap pemilihan Presma ini, bukan hanya pada saat ada permasalahan saja lalu dikritik dan bereaksi, tetapi pada saat seperti ini selalu beralasan. Kalau misalkan di tahun sekarang banyak kurangnya, sok di tahun depan mencoba mencalonkan sebagai anggotanya. Menggunakan hak suara pun kesadaran diri sendiri, jangan sampai terpengaruh kepentingan pihak lain.“ Pungkasnya.

 

Reporter:

Muhammad Firdaus Rinaldi

Rafdi Muhammad Zulfadly Zein

Regita Indah Desiyanti

Editor:

Muhammad Firdaus Rinaldi
 

Posting Komentar

0 Komentar