Sumber: Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers
Beranda Pers - Pada Minggu, 23 Juli 2023, Himpunan Ilmu Komunikasi
(Himni) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib) Universitas Pakuan Bogor
berangkat menuju Kampung Pondok Pel Cianten Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang
Kabupaten Bogor. Himni bergerak bersama dengan 4 Club Profesi Ilmu Komunikasi
secara kesatuan dalam panitia salah satu Program Kerja (Proker) tahunan mereka,
yaitu Bina Desa (Bindes). Mengingat nilai-nilai pada Tridarma Perguruan Tinggi,
Himni mencoba untuk mengimplementasikan nilai Pengabdian pada Tridarma tersebut
dengan melaksanakan Bindes ini bersama dengan 4 Club Profesi yang berada di bawah
naungan mereka. Keempat Club Profesi tersebut adalah Shutter Shot (SS), Club
Lobi Pilm (CLP), Beranda Pers, dan Intellectual Club of Public Relations
(ICPR).
Selain untuk melancarkan nilai Tridarma Perguruan
Tinggi, mempererat hubungan dengan masyarakat, dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat sekaligus panitia yang ikut serta, Himni bersinergi bersama Club
Profesi dengan tujuan untuk meningkatkan insight Kampung Pondok Pel
Cianten dengan membuat Company Profile yang digarap secara bersama-sama.
Bindes ini terlaksana selama 5 hari, terhitung dari awal kedatangan pada
Minggu, 23 Juli 2023 sampai dengan Kamis, 27 Juli 2023. Desa Purasari terdiri
dari 12 RW, dan Bindes kali ini berfokus pada RW 11 di Desa Purasari. Dalam
pelaksanaannya, ada beberapa rangkaian acara yang sukses dilaksanakan dalam 5 hari
tersebut, kegiatan tersebut diantaranya adalah :
1. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa akan adanya
mahasiswa yang datang ke Kampung mereka.
2. Penanaman bibit pohon, susur sungai (membersihkan
sampah di sungai), dan persiapan membangun gapura.
3. Panitia membantu mengajar di Sekolah Dasar (SD),
Himni berkolaborasi dengan komunitas Kampung Dongeng yang sekaligus
mendatangkan perpustakaan berjalan dari Kabupaten Bogor, dan menonton film Keluarga
Cemara bersama anak SD juga remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP).
4. Sosialisasi tentang pemanfaatan juga pembuangan
sampah kepada murid SD dan senam pagi bersama siswa-siswi SMP.
5. Pengesahan gapura yang telah dibuat dari Senin dan
liwetan bersama dengan panitia juga masyarakat.
Dalam melancarkan kegiatan diatas, panitia tidak
sendiri, mereka bergerak dengan antusias warga yang ikut serta dalam
pembangunan gapura, menanaman bibit, susur sungai, dan kegiatan lainnya.
Masyarakat merasa senang ketika kedatangan mahasiswa yang membawa dampak baik
kepada mereka. Kesenangan mereka bisa dilihat dari antusias dan keikutsertaan
warga dalam kegiatan Bindes ini.
“Masyarakat dan warga sih senang. Alhamdulillah
senang, apalagi ada bantuannya,” Ujar Dadang, selaku Kepala Rukun Tetangga (RT)
06 yang turut serta dalam kegiatan Bina Desa.
Alasan Himni melaksanakan Bindes di Kampung ini karena
melihat adanya kesusahan dalam akses
internet untuk belajar, pembuangan sampah yang sulit di kampung tersebut
sehingga membuat warga secara tidak langsung membuang sampah ke sungai, dan
profesi warga yang dominan dalam dunia perkebunan. Hal tersebut merupakan latar
dari adanya kegiatan mengajar di SD, sosialisasi atas sampah kepada warga, susur sungai, dan penanaman bibit pohon.
Selain itu, Himni juga melihat adanya potensi di Desa tersebut dengan adanya
beberapa destinasi wisata, seperti Bakukung, Taman Gemilang, dan Taman Nasional
yang belum terlalu diekspos oleh masyarakat di luar Desa tersebut.
“Dimulai dari pemetaan yang sesuai dengan apa yang
akan kita buat disana, terus karena kita berkolaborasi dengan Kampung Dongeng,
dan sasarannya anak-anak, pas banget. Desanya dekat dengan sekolah dan anusias
anak-anak yang begitu besar, itu yang membuat akses kami lebih mudah untuk
melaksanakan Bina Desa ini. Dan tak lupa warganya yang sangat amat ramah,
sangat terbuka kepada mahasiswa, itu juga menjadi salah satu faktor kenapa
Kampung Pel yang kita pilih,” Ujar Marsha Mariana, selaku Ketua Pelaksana
Bindes 2023.
Melihat Kampung Pondok Pel Cianten yang lumayan jauh
dari pusat kota, Kampung ini pun tak luput dari beberapa masalah sosial yang
dialami oleh warganya. Terbukti dari adanya beberapa keluhan yang sering
dilontarkan warga kepada Kepala RT juga Kepala RW mereka. Keluhan tersebut
diantaranya berupa keluhan mengenai kesehatan warganya, mengingat jarak untuk
menuju Rumah Sakit yang lumayan jauh, yaitu kurang lebih 25 Kilometer. Selain
itu, fasilitas kesehatan di Desa tersebut juga memang kurang mumpuni. Hal
tersebut dapat dilihat dari tidak adanya bangunan Posyandu, Puskesmas, dan
adanya penyuluhan terhadap kesehatan yang memiliki jangka waktu lumayan
jauh. Fasilitas kesehatan yang mereka
dapat merupakan penyuluhan berupa Posyandu keliling yang datang 1 Bulan sekali.
Untuk Puskesmas sendiri mereka ikut serta dengan Desa di dekatnya, yaitu Desa Purwabakti.
Puskesmas itu pun tidak buka setiap hari, Puskesmas hanya buka setiap Rabu.
Tindakan pemerintah setempat ialah menyediakan mobil atau ambulans yang siap
apabila ada warga yang membutuhkannya.
“Sementara ini kita koordinasi sama Desa, kalo ada yang
sakit, mobil Desa cepat tanggap kesini. Adapun kalo lagi dipake, kita sewa atau
pake mobil warga,” Ucap Budi, selaku Kepala RW 11 di Desa ini.
Pengajar di SMP Negeri 2 Leuwiliang terdiri dari 17
pengajar pada akademika, 2 pada tata usaha, dan 2 caraka. Mereka harus hadir
setiap harinya pada pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), karena kegiatan
belajar dan mengajar sudah dimulai dari 07.30 WIB. Guru di sini mendapatkan
Surat Keputusam (SK) untuk bekerja di sekolah ini dari Bupati Kabupaten Bogor.
Mereka berangkat untuk mengajar dari jarak yang lumayan jauh, walaupun memang
ada guru yang dekat dengan sekolah, ada juga guru yang memiliki tempat tinggal
di Tanjung Priok, Cibinong, Dramaga, dan banyak lagi lainnya. Murid-murid dari
sekolah di sana terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, selain itu
mereka juga memiliki latar belakang ekonomi yang berbeda-beda.
“Tentunya, harapannya kepada murid agar bisa memiliki
keterampilan yang bisa diterapkan ketika mereka selesai dan melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi. Dengan daya dukung dari pemerintah dan daya dukung
masyarakat, semoga bisa lebih maju lagi baik dari bidang akademik juga non
akademik,” Harap Dedi Mulyadi, selaku Guru bidang Kurikulum sekaligus Guru
Pendidikan Agama Islam kepada murid juga sekolah di Kampung Pondok Pel Cianten.
Dengan adanya Bindes ini, diharapkan semua elemen
masyarakat, baik warga di sana, panitia yang ikut serta, juga masyarakat yang
tidak mengikuti kegiatan ini tergerak untuk melakukan hal-hal yang baik dan
lebih memperhatikan lagi Desa atau Kampung yang belum banyak terekspos. Selain
itu, adanya Bindes ini juga dapat membantu memakmurkan Desa yang mereka bina,
baik untuk infrastruktur, pemahaman, juga tempat wisata yang ada di Desa
Cianten tersebut.
“Semoga masyarakat disana bisa terpenuhi kebutuhannya
dari apa yang mereka harapkan. Semoga bisa membantu juga untuk memakmurkan Desa
itu, kita bisa mengenal apa yang ada di Desa Cianten itu, kita bisa mengangkat
keunggulan yang ada di Cianten. Banyak orang tau, banyak yang membantu juga,
biar Desa Cianten ini bisa lebih maju lagi, terlebih juga Desa ini dekat dengan
tempat wisata.” Pungkas Alirasya Nurputranugraha, selaku Penanggung jawab pada
setiap divisi Bindes 2023.
Reporter:
Muhammad Firdaus Rinaldi
Rafdi Muhammad Zulfadly Zein
Gilang Maulana Supriatman
Editor:
0 Komentar