Rabu, 31 Juni 2023, telah diadakannya Rapat Dengar Pendapat (RDP)
yang membahas mengenai kendala atau pembahasan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan. RDP kali ini menghadirkan Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB),
yaitu Dr. Henny Suharyati., M.Si., Dosen Pengajar, dan pihak struktural Fisib lainnya. Selain itu,
peserta yang turut hadir dalam RPD kali ini ialah perwakilan kelembagaan yang
ada di Fisib
itu sendiri. Seperti,
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), Himpunan Mahasiswa
antar Program Studi, Club Profesi, dan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Sebelum, BLM telah menyebar kuesioner
melalui Google Form mengenai Survei Kepuasan
Pelayanan
mahasiswa di Fisib.
Survei tersebut dapat diisi oleh setiap mahasiswa dengan menyertakan keluhan,
seperti cara pengajaran dosen atau fasilitas yang disediakan. Dalam menanggapi
dan merangkup jawaban pada kuesioner tersebut, setiap Himpunan Mahasiswa yang
ada di Fisib telah membuat rangkuman mengenai kritik dan saran terhadap dosen
atau fasilitas yang ada di wilayah gedung Fisib dan gedung Graha Pakuan
Siliwangi (GPS) pada setiap Program Studinya.
“RDP ini untuk menjembatani
masyarakat, menjadikan aspirasi-aspirasi mahasiswa dapat diketahui dan
terealisasi oleh pihak kampus,”
ujar
Robiyanto, selaku Ketua BLM.
Saat berjalannya RDP, perwakilan
Mahasiswa Fisib
menyampaikan kritik dan sarannya terhadap beberapa fasilitas yang
mengalami kerusakan dalam
kurun waktu yang cukup lama, dan
belum ada perbaikan yang dilakukan. Beberapa keluhan diantaranya ialah, web pada laman
belajar online di Universitas Pakuan Bogor atau Learning Management
System (LMS) yang
sering mengalami kendala atau lamban dalam
memproses perintah yang diberikan, WiFi yang disediakan oleh kampus tidak
stabil dalam kurun waktu 3 tahun,
lift yang tersedia di GPS sering kali mengalami kendala eror, dan
proses pembuatan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang cenderung lamban. Kritik
tentang fasilitas tersebut dilontarkan mahasiswa yang merasa geram dengan
fasilitas yang kurang memadai, karena
adanya fasilitas adalah untuk mengembangkan nilai pada akademik maupun non
akademik mahasiswa itu sendiri.
Sementara itu, untuk
kritik terhadap Dosen diantaranya ialah, cara mengajar yang kurang kompeten dan
kurang menarik, dosen
yang kurang fleksibel untuk kelas karyawan, serta ada beberapa dosen yang melakukan
korupsi waktu dalam pengajarannya. Hal tersebut amat sangat disayangkan, karena
dampaknya ialah,
banyak mahasiswa yang tidak berkembang dan kurang bersemangat dalam mengikuti
mata kuliahnya. Dalam menanggapi hal tersebut, pihak struktural tidak bisa
tinggal diam, mereka harus lebih memperhatikan kinerja Pengajar dan juga Staf lainnya yang
bekerja di Fisib.
“Kalo memang ada kejadian
yang tidak diinginkan, kita, dari Ketua Program Studi (Kaprodi) akan teguran
lisan. Kemudian setelah itu, kita lihat, kalo masih melakukan seperti itu, ya
pasti kena sanksi kode etik,”
ucap
Henny Suharyati, selaku Dekan Fisib.
Pengawalan mengenai
pembenaran juga penambahan fasilitas akan ditinjau oleh BLM. Pembahasan terkait
hal tersebut, seperti tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan oleh
pihak kampus, selambatnya dua pekan
dari hari setelah rapat.
Peninjauan dilakukan dengan menggunakan daftar yang sudah ditentukan sebelumnya
dan dilihat dari segi progres perbaikannya. Jika dirasa belum ada perubahan
yang signifikan, akan ditinjau kembali di setiap Program Studinya.
Dalam menjaga kebersamaan
juga ketenteraman di lingkungan Fisib, kita harus bersinergi satu dan lainnya. Saling
mengingatkan, menjaga kebersihan, merawat fasilitas yang telah diberikan, serta
aktif dalam pengembangan nilai akademik juga non akademika. Sebagai mahasiswa, selain
melakukan haknya untuk memberi saran juga mengkritik struktural, mahasiswa juga
harus sadar dan melakukan kewajibannya dalam akademika juga dalam
bersosialisasi dengan etika. Menyinggung hal tersebut, Dekan Fisib memberikan
permintaan berupa harapan.
“Saya minta kepada
temen-temen itu supaya tidak merosot dalam akademiknya. Kita saling menjaga.
Tentang kebersihan, jam malam, tolong ada batasan. Kapan ada waktu untuk orang
tua kalo harus pulang malam terus. Akademiknya tolong diperhatikan, kita kan memperhatikan
dibidang akademiknya,”
pungkas
Henny.
Reporter:
- Rafdi Muhammad Zulfadly
Zein
- Regita Indah Desiyanti
- Muhamad Firdaus Rinaldi
Editor:
0 Komentar