Konferensi Pers penangkapan pelaku ASR alias Tukul (17), eksekutor pembacokan Pelajar SMK Bina Warga Bogor.
(Foto: Muhammad Rizky / Beranda Pers)
Polisi menghadirkan ASR alias Tukul (17), tersangka kasus
pembacokan yang menewaskan Arya Saputra (17), saat konferensi pers di
Mapolresta Bogor Kota, Jumat sore (12/5/2023).
Penangkapan dilakukan dini hari di Yogyakarta pada Kamis (11/5/2023) saat pelaku menjadi
pelayan di salah satu warung makan. Tersangka ASR (17) tertangkap setelah 2
bulan lamanya menjadi buronan kepolisian. Ini bukan kali pertamanya pelaku
melakukan tindak kriminal.
“Tersangka ini sebelumnya adalah residivis pernah melakukan
jambret kemudian menjalani tahanan di polsek Klapanunggal kemudian berlanjut di
lapas demikian.” Ujar Kepala Polresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Kapolresta
Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan tersangka dijerat pasal 80 ayat
3 Undang-Undang Nomor 35 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Pelaku
juga dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15
tahun," ujar Bismo.
Menurut Bismo, tersangka ditahan dan ditempatkan di sel
khusus mengingat usianya yang masih di bawah umur. "Pelaku juga akan
mendapat pendampingan dan ruangannya dilakukan secara terpisah," ujar
Bismo.
Keluarga korban Arya Sahputra (17) ikut menghadiri Konferensi pers di Polresta Kota Bogor.
(Foto: Muhammad Rizky /
Beranda Pers)
Ibu kandung korban, Umay, bersyukur pelaku utama
pembacokan anaknya akhirnya tertangkap meski harus menunggu selama dua bulan.
Dengan suara yang menggebu-gebu, ia berharap pelaku utama atau ASR untuk
dihukum seberat-beratnya atau dihukum mati.
“Alhamdulilah (sudah tertangkap), semoga dihukum yang
setimpal. Arya mati, dia harus mati juga.” Ujar Umay
Umay pun bersikukuh ingin melihat wajah dari pembacok
anaknya itu. Lantaran ketika dihadirkan dalam konferensi pers, wajah pelaku
tertutup masker berwarna hitam dan langsung digiring oleh penyidik dengan cepat
seusai konferensi pers.
“Aku belum liat mukanya (pelaku). Kok dia tega matiin
anak orang. Saya sebagai ibunya yang nyusuin, ngongkosin, biayain biar jadi
‘orang’. Sakit banget, bela-belain buat Arya,” kata Umay diiringi isak tangis.
Tak hanya itu, ia juga mengaku kecewa karena hingga 2 bulan
ini, pihak keluarga dari pelaku belum mendatangi keluarganya sekalipun. Bahkan
belum meminta maaf secara langsung.
“Sampai detik ini keluarga Agi belum datang, mana? Bawa
aja ke makamnya dulu, biar liat dia makamnya kayak gimana. Mau dimakamin apa
gimana?” Tuturnya.
Umay pun menegaskan, harus ada hukuman setimpal bagi
pelaku agar tidak ada korban seperti anaknya lagi. Apalagi, putranya itu tidak
terlibat tawuran ketika pelaku dengan tega menyabet wajah korban menggunakan
gobang pada 10 Maret lalu.
Reporter:
Muhamad
Farhan Septiyana
Muhammad
Rizky
Editor:
Muhamad Rifaldi Zulnadri
0 Komentar