![]() |
Sumber: Dokumentasi Pribadi Beranda Pers |
Beranda Pers — Aksi demonstrasi kembali digelar oleh mahasiswa Universitas Pakuan (Unpak) pada Kamis, 27 Februari 2025. Dengan tajuk “Indonesia Gelap”, massa mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dari pukul 13.00 – 17.30 Waktu Indonesia Barat (WIB) untuk menyuarakan sejumlah tuntutan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) serta kebijakan pemerintah yang dinilai menyimpang dan merugikan rakyat.
Secara garis besar, terdapat tiga tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa dalam aksi tersebut. Pertama, menyegerakan pengesahan RUU, termasuk di dalamnya RUU perampasan aset, RUU masyarakat adat, dan RUU perlindungan pekerja rumah tangga. Kedua, menolak disahkannya RUU anti rakyat atau tidak berpihak kepada rakyat, seperti RUU Tentara Nasional Indonesia (TNI), RUU Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan RUU kejaksaan. Ketiga, mendesak pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kebijakan-kebijakan yang ada, seperti program makan bergizi gratis serta program proyek strategis nasional yang sangat bermasalah bahkan mengorbankan hak-hak hidup masyarakat adat.
Selengkapnya, Gito Pamungkas, yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa (Presma) Unpak periode 2024-2025, menjelaskan, “Jadi, tujuan demonstrasi hari ini yang pertama yaitu melanjutkan pertanggungjawaban seorang mahasiswa melihat keadaan Indonesia yang hari ini sedang bobrok. Tidak ada unsur lain atau tidak ada hal-hal lain di dalam aksi ini, kecuali memang sebagai kesadaran kita seorang mahasiswa akan pentingnya untuk memperingati kebobrokan yang ada di negeri ini dan memperingatkan pemerintah agar tidak bisa semena-mena terhadap peraturan yang sudah mereka tetapkan,” ucap Gito.
Rusli Prihatevy, wakil ketua 1 DPRD Kota Bogor, menyambut baik aspirasi-aspirasi yang disampaikan oleh massa Unpak. Ia menerima dan menyampaikan bahwasanya semua aspirasi yang diutarakan oleh massa akan segera ditindaklanjuti. “Sesuai dengan mekanisme yang ada, konsen kami bukan hanya sekedar menerima, kami bukan hanya sebatas mendengar, mudah-mudahan kami semua bisa jadi jembatan untuk teman-teman semua. Aspirasi hari ini akan segera kami tindak lanjuti dengan melaporkan kepada seluruh rekan-rekan dan pimpinan. Tinggal ke depan, mudah-mudahan kita sama-sama bisa kawal secara bersama,” ujar Rusli.
“Kami juga DPRD harus menjadi bagian dan menjadi penyambung lidah rakyat dan menjadi solusi untuk teman-teman semua. Insyaallah, hari Jumat besok saya akan laporkan kepada Pak Ketua untuk perkembangan yang berkaitan di Kota Bogor, mudah-mudahan di minggu depan ini sudah bisa kita tindak lanjuti. Ketika kami sudah bersepakat insyaallah nanti kami akan informasikan dan kami tindak lanjuti, yang terpenting adalah teman-teman mengetahui bahwa kami ini serius dan konsen menindaklanjuti,” ungkap Rusli.
Selama aksi berlangsung, personil kepolisian turut memantau perjalanan massa, mulai dari Gelanggang Olahraga (GOR) Bogor sampai di depan Gedung DPRD. Mahasiswa yang berdemo tidak berhenti menyanyikan lagu-lagu perjuangan serta berorasi untuk membakar semangat. Pihak kepolisian tak lupa menghimbau kepada massa agar mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sebelum menyelenggarakan aksi demonstrasi. “Adik-adik, ketika menyampaikan aspirasi berjuang itu ada rambunya. Salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Penyampaian Pendapat, di situ ada aturannya. Sejauh ini, adik-adik juga banyak yang melanggar. Kadang-kadang surat pemberitahuan itu baru masuk sehari sebelum hari-H. Padahal harusnya kan ketentuan 3 hari pemberitahuan sebelum pelaksanaan.”
Terakhir, Gito menjelaskan bahwasanya aksi ini sebagai pemantik awal bagi Unpak untuk kembali turun ke gelanggang memperjuangkan hak-hak masyarakat dan hak-hak mahasiswa. “Aksi ini merupakan awal. Jadi, ke depan kita akan melakukan aksi yang lebih besar dengan massa lebih banyak, elemen-elemen yang lebih melimpah untuk mempertanggungjawabkan atau meminta pertanggungjawaban dari pada tuntutan-tuntutan yang sudah kita sampaikan,” tambahnya.
Penulis: Dicky Ilham Nudin, Dean Alfrid
Peliput: Dicky Ilham Nudin, Dean Alfrid, Alfandi Ilham, Muhammad Gilar Haekal
Editor: Rahma Trianasari
0 Komentar