Terselenggaranya Mimbar Bebas Calon Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Periode 2025-2026

 

Sumber: Dokumentasi Pribadi Reporter Beranda Pers

Beranda Pers — Pada Jumat, 7 Februari 2025, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Pakuan (Unpak) mengadakan Mimbar Bebas, yakni sebuah forum yang membebaskan para calon Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIB mengutarakan visi, misi, juga pandangan mereka tentang beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan di lingkup FISIB. Acara ini berlangsung di pelataran FISIB pukul 13.00 – 17.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), serta turut disaksikan oleh para mahasiswa FISIB.

Muhamad Rizky Yudiansyah sebagai ketua KPU menjelaskan bahwasanya jika terdapat dua pasangan calon (Paslon), maka akan diadakan debat. Namun, saat ini hanya tersisa satu paslon dari beberapa nama yang sebelumnya terdaftar di KPU sehingga sebagai penggantinya diadakan Mimbar Bebas agar masyarakat dapat melihat seperti apa kapabilitas calon pemimpin BEM untuk satu periode kepengurusan selanjutnya. “Sebelumnya ada beberapa paslon juga, Namun, mengundurkan diri. Jadi, ditentukanlah Mimbar Bebas ini supaya mereka tetap bisa turun ke masyarakatnya. Jadi, ibaratnya mereka gak langsung naik, ada tahapan dan prosesnya juga untuk yang pimpinan BEMnya. Soalnya kan pimpinan BEM ini menaungi fakultas, lebih besar jangkauannya. Jadi, butuh turun ke masyarakatnya,” jelasnya. Nama paslon yang maju ke Mimbar Bebas adalah dari nomor urut 01 atas nama Putra Yassa Galuh, mahasiswa program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi dan Ahmad Ghozwul Fikri Rahardjo dari Prodi Sastra Inggris.

Sedikitnya partisipasi mahasiswa dalam debat pemilihan ini menjadi kendala tersendiri yang dihadapi oleh KPU. “Tentu saja, dari calonnya yang sedikit, juga dari atensi masyarakatnya yang kurang. Tantangannya dari KPU sendiri pun terbentuknya dari proses screening dan itu pun KPU juga sama seperti pemilihan yang lain. Jadi, butuh proses lebih lanjut juga, karena itu bukan proses yang mudah dan gak bisa untuk sempurna, tetapi kita mengusahakan yang terbaik,” ungkap ketua KPU FISIB.

Kendala yang sama juga diungkapkan oleh Putra Yassa Galuh, calon ketua BEM FISIB periode 2025-2026. “Karena esensi dari demokrasi itu adalah jama, jadi gak indah aja gitu kalau misalnya di pemilihan BEM kali ini hanya dihadiri satu paslon. Aklamasi itu bukanlah suatu jalan keluar. Karena esensi demokrasi itu adalah pilihan dan yang berlandaskan kepada cita-cita masing-masing si masyarakatnya itu. Jadi, masyarakat bisa memilih, nyatanya sekarang itu tidak ada gitu, cuma satu aja. Mungkin ke depannya KPU harus banget berlandaskan si demokrasi, harus bener-bener jama jangan cuma satu paslon aja dan juga harus dipegang independennya,” tuturnya kemudian.

Meskipun hanya ada satu paslon dalam Mimbar Bebas tersebut, acara tetap berlangsung secara kondusif dengan berbagai diskusi kritis yang dilontarkan dari para audiens yang hadir dalam forum. Salah satunya Shofi Fajriani, mahasiswa FISIB yang turut berpartisipasi dalam diskusi. “Kalau dilihat dari paslonnya, mereka udah bisa speak up dengan berani dan mengemukakan pendapatnya tentang pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kontra ataupun pro kepada masyarakat FISIB,” ungkap Shofi.

“Salah satunya yang mereka bawa, yang tadi masyarakat FISIB tanyakan. Itu kan perihal internal dan eksternal. Saya harap sih mereka itu paham apa itu eksternal dan apa itu politik praktis dan sebagai kelembagaan bisa menyikapi hal itu, kalau kemungkinan itu terjadi, menyikapi dengan bijak lah. Selain itu, satu hal lagi, semoga aja mereka berdua ini, sebagai calon pimpinan kelembagaan BEM, gak kemakan omongan sendiri dan bisa dibilang gak ikut keberpihakan antara apa yang mereka bawakan saat ini, yaitu internal dan eksternalnya,” lanjut Shofi kemudian.

Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Guntur Mandala Putra, ia berpendapat sebagai berikut, “Karena mereka udah berani membawa narasi yang tadi juga masalah eksternal internal, karena yang kemarin kita tau juga, isu-isu di FISIB ini sebenarnya dari situ beranjaknya kan, dari si eksternal ini mengapa mereka menghalalkan segala cara untuk menjadi sebagian kelembagaan internal dan di situ sebenarnya ada pasal yang dibuat oleh legislatif,” ujarnya.

Setelah dilaksanakan Mimbar Bebas, selanjutnya pemungutan suara akan diadakan pada 10 Februari 2025 dengan sistem daring menggunakan Google Formulir. “Sistem pemungutan suaranya ini ada dua, yaitu bisa secara offline dan juga online. Namun, karna memang mengejar juga dari masyarakat yang memang gak semua bisa hadir untuk datang ke kampus, jadi kita cari opsi yang tidak menyusahkan mereka dengan menggunakan sistem online. Proses tersebut juga akan diverifikasi lebih lanjut, seperti data keterangan aktif mahasiswa yang harus mereka lampirkan di GForm-nya,” ungkap ketua KPU FISIB.

Rizky juga mengungkapkan harapannya untuk calon ketua BEM FISIB, “Harapan untuk ketua BEM mungkin tidak bisa menuntut untuk sempurna, tetapi mungkin bisa menaungi aspirasi masyarakat lebih lanjut, karena banyak keinginan dari masyarakat dan lain-lain. Kalau bisa, sebisa mungkin untuk menaungi aspirasinya ke masyarakat,” tutur Rizky.

Guntur Mandala Putra juga turut mengutarakan harapan kepada paslon 01, “Harapannya mungkin dari visi misi yang mereka bawa, karena terlalu membawa statement keunikan-keunikan gitu kan. Nah, gimana caranya mereka membawa visi misi itu supaya bener-bener mereka jalanin. Gimana mereka mewadahinya, gimana mereka mengajak dan merangkul anak-anak yang masing-masing punya keunikan dan kreativitas itu agar tersalurkan, walaupun tidak terlalu ke arah keunikan dan kreativitas doang tapi gimana caranya mereka membawa FISIB ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.


Peliput/Penulis: Shallima Mirra Faiza, Yasinta Saumarisa

Editor: Rahma Trianasari


Posting Komentar

0 Komentar