Beranda
Pers
- “One small step for a man, one giant leap for mankind.” Salah satu kalimat
terkenal yang tercatat dalam sejarah tersebut diucapkan oleh seorang astronot
berkebangsaan Amerika Serikat, Neil Armstrong, saat dirinya pertama kali
melangkahkan kakinya di Bulan dalam misi Apollo 11, bersama dengan Edwin 'Buzz'
Aldrin pada 20 Juli 1969. Setelah peristiwa fenomenal 53 tahun lalu itu, tepatnya
pada 20 Juli 2022, Hari Bulan Internasional (International Moon Day/IMD) mulai
diperingati setiap tahunnya untuk memperingati ulang tahun pendaratan pertama
manusia di Bulan.
Peringatan
ini dideklarasikan pada 9 Desember 2021 oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations General Assembly (UNGA) dalam Resolusi
A/RES/76/76, berdasarkan rekomendasi dari Komite untuk Penggunaan Damai
Antariksa (Committee on the Peaceful Uses of Outer Space). Hari Bulan Internasional
dicanangkan untuk merayakan pencapaian semua negara dalam misi eksplorasi
Bulan. Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
publik tentang eksplorasi dan pemanfaatan Bulan yang berkelanjutan.
Dengan
mengangkat tema "Illuminating the Shadows,” Hari Bulan Internasional tahun
ini diwarnai dengan berbagai macam event yang dilaksanakan baik secara
daring maupun luring di seluruh dunia. Acara utamanya sendiri akan digelar di
Harbin, Cina, bertajuk Moon Village
2050: A new Home for Humanity, yang diselenggarakan oleh Harbin Institute of
Technology & Chinese Society of Astronautics, yang juga disiarkan secara
langsung di kanal YouTube International Moon Day pada Sabtu, 20 Juli 2024.
Bulan
terbentuk ketika objek berukuran besar seukuran Mars menabrak Bumi 4,6 miliar
tahun lalu, menciptakan awan batu yang menguap terus berputar mengelilingi Bumi.
Setelah awan mendingin, ia berubah menjadi potongan-potongan lebih kecil yang tergabung
bersama, menciptakan Bulan yang kita lihat sekarang. Sebagai satelit alami Bumi,
Bulan menempati peringkat ke-5 sebagai benda langit terbesar di tata surya.
Jika diukur, rata-rata jarak Bulan ke Bumi adalah sekitar 384.400 kilometer
(km), itu artinya kira-kira sebanyak tiga puluh jumlah planet berukuran Bumi
yang dapat termuat di antara jarak Bumi dan Bulan. Belum cukup sampai di situ,
Bulan ternyata juga melayang satu inci lebih jauh dari Bumi setiap tahunnya.
Dengan
segala keunikannya, sebagian orang merayakan Hari Bulan Internasional ini
dengan berbagai kegiatan. Tradisi untuk Hari Bulan Internasional di antaranya
seperti menonton film dokumenter dan membaca buku tentang misi Apollo 11,
mengamati bulan, juga mengagumi pancaran cahayanya yang menakjubkan di malam
hari. Hari Bulan Internasional juga sangat berarti bagi mereka yang tertarik
pada astrologi dan astronomi. Posisi Bulan, pengaruhnya terhadap Bumi, dan satelit-satelit
planet, sangat dibahas dan diselidiki hari ini.
Perayaan
ini tidak hanya mempromosikan keanekaragaman budaya global, tetapi juga menjadi
momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan ilmu pengetahuan
yang perlu kita hadapi secara bersama-sama. Bagaimana eksplorasi antariksa di
masa depan dapat menjadi gerbang bagi terbukanya pengetahuan baru yang akan
bermanfaat bagi sejarah umat manusia. Melalui perayaan ini, kita dapat
membangun jembatan antarbudaya yang kuat dan memperkuat kolaborasi
internasional untuk mencapai tujuan-tujuan global yang lebih besar.
Sumber:
https://internationalmoonday.org
Reporter:
Yasinta
Saumarisa
Editor:
Alma
Rosanna Larasati Maweikere
0 Komentar