Beranda Pers
- Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) mengadakan sunatan massal gratis pada Rabu, 17 Juli 2024 di aula Graha Pakuan
Siliwangi (GPS) lantai 1 Universitas Pakuan (Unpak), Bogor. Sunatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) ini merupakan Program Kerja (Proker) BEM FH periode 2023–2024
yang baru diadakan tahun ini dan rencananya akan dilaksanakan kembali tahun
depan.
Menurut Nidhar Irham Muharram selaku ketua pelaksana, hal yang menjadi latar belakang diadakannya acara ini adalah untuk memenuhi nilai-nilai tridarma perguruan tinggi, yaitu mengabdi kepada masyarakat serta sebagai ladang pahala bagi pihak yang mengadakan. “Hal yang melatarbelakangi acara ini adalah karena melihat situasi dan kondisi, yang mana hal ini masih sangat kita perlukan untuk memenuhi nilai-nilai tridarma perguruan tinggi, yakni mengabdi kepada masyarakat, jadi kita coba mengimplikasikan nilai-nilai tersebut. “Kalau dari diri sendiri ini dibutuhkan juga untuk lelaki, dan dari pandangan Islam juga kita diwajibkan untuk khitanan berdasarkan dalam cerita nabi Ibrahim saat itu. Suatu kesadaran juga untuk bekal dan pahala bagi kita yang mengadakan,” tuturnya.
Fahri Fadilah selaku ketua BEM FH Unpak periode 2023–2024 memaparkan tujuan diadakannya sunatan massal. “Yang pertama sebenarnya berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat karena itu yang menjadi latar belakang kegiatan ini dilaksanakan. Lalu yang kedua karena kita mau lengser, jadi perlu ada syukuran dari saya pribadi berupa khitanan,” katanya.
Kuota khitan yang disediakan oleh
BEM FH yaitu sebanyak
20–30 orang,
tetapi yang mendaftar hanya 10
orang dan
mayoritas berdomisili di sekitar Unpak, karena walaupun sunatan massal ini terbuka untuk umum, pihak panitia lebih
memprioritaskan warga yang
berdomisili di sekitar Unpak. Sebelum acara dilaksanakan, pihak panitia
berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pejabat Wali Kota Bogor, Camat, dan Lurah, kemudian mendekati hari pelaksanaan yaitu H-2 hingga H-1
mereka terjun langsung ke masyarakat untuk membantu menyosialisasikannya.
Himpunan Praktisi Khitan Seluruh Indonesia (Hipraksi) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bogor Raya menjadi pihak yang turut
membantu keberlangsungan
sunatan massal ini dengan menghadirkan Ns. Zainuddin, S.Kep., Ners. selaku ketua Hipraksi Bogor Raya, Ainur Rofiq, S.Kep., S.K.M. dan Diki Wahyudi,
S.Kep. sebagai pihak yang melakukan
tindakan. Zainuddin menjelaskan bahwa teknik pemotongan yang digunakan untuk sunatan massal ini yaitu Long Skin Short Mukosa (LSSM) dengan metode thermocauter
aesthetic atau yang biasa disebut metode laser oleh masyarakat awam sesuai
rekomendasi World Health
Organization (WHO).
Yana yang
merupakan salah
satu warga Ciheuleut sekaligus orang tua dari peserta sunatan massal mengaku merasa
bersyukur dan sangat terbantu dengan
adanya program ini, ia juga
mengatakan bahwa ia mendapatkan informasi mengenai acara tersebut dari Rukun Tetangga (RT)
dan Rukun Warga (RW), serta selama proses pendaftaran tidak ada kendala yang dihadapi.
“Ada
pengumuman dari
pengurus RT dan RW mengenai
sunatan massal ini, nah di situlah anak saya daftar, dan saat proses pendaftaran tidak
ada kendala, hanya disuruh persiapan saja agar besok pagi jam 08.00
harus sudah ada di Universitas Pakuan. Kebetulan anaknya juga sudah mau disunat. Adanya sunatan massal ini sangat
membantu, mudah-mudahan ke depannya lebih sukses,” ujar Yana.
Fahri mengatakan bahwa ia berharap bisa konsisten membantu
masyarakat, terkhususkan bagi warga “kurang mampu” dan anak-anak yatim yang
ingin dikhitan tetapi terkendala
biaya, ia juga berharap hal itu bisa menjadi tradisi di
Fakultas Hukum.
Reporter:
Linda Maulina Khairunnisa
Irsyad Arif Fadhillah
Editor:
Yasinta Saumarisa
0 Komentar